Senin, 06 Juli 2015

Menghadirkan Baju Toga Anak Dengan Trade Mark Anak-Anak




Membincangkan baju toga, yang terlintas dalam benak kita pastilah baju kebesaran yang ujungnya hingga melambai ke tanah. Bagaimana mungkin baju yang di desain demikian dikenakan anak? Bukankah nanti anak justru terlihat tidak menarik dan tenggelam dengan baju kebesarannya? Bisakah kita mendesain sendiri baju toga anak yang selayaknya baju toga namun tetap memunculkan nuansa masa kanak-kanaknya?

Anak-anak akan selalu lekat dengan dunia bermain, ini akan membuat anak bertingkah aktif dan membutuhkan kostum spesial dalam kegiatan apapun. Sedang wisuda adalah prosesi formal dimana seorang anak telah mengakhiri satu jenjang pendidikan dan akan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Artinya jika seorang anak tengah berada di kondisi tersebut, anak membutuhkan suatu desain formal namun tetap nyaman dan tidak mengekang aktifitas sang anak. Untuk itu, baju toga anak seharusnya di desain berbeda dengan baju toga dewasa.

Untuk anak-anak, toga yang dikenakan selayaknya pas dengan porsi tubuhnya yang kecil. Sehingga ia tak akan terganggu ketika prosesi wisuda tengah berlangsung. Utamanya adalah panjang baju bagian bawah. Jika terlalu panjang akan membuat anak sulit untuk berjalan dan menghalangi gerak langkahnya. Kain yang dikenakan haruslah kain yang dingin, sehingga tidak membuat anak gerah. Bukankah anak sudah cukup terganggu dengan pakaian dobel yang akan digunakannya?

Menghadirkan Baju Toga Anak Dengan Trade Mark Anak-anak
Pemilihan pakaian kebaya untuk anak perempuan dan baju hitam putih untuk anak laki-laki juga penting untuk diperhatikan. Unsur estetika juga penting, namun lebih penting lagi bahwa anak akan merasa terganggu atau tidak dengan pakaian yang akan ia kenakan? Dengan baju toga anak sebagaimana tertulis diatas, anak akan tampil menarik namun tetap tanpa meninggalkan ciri khasnya sebagai kanak-kanak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar